Kelonan Malam



Kelonan malam

Kelonan malam diujung tepi
Mengayun-ayun menghapus sepi
Dua sejoli berusaha menggapai hati
Sampai tak punya hati, distorsi dianggap urgensi
Fakta bicara, tinggi ambisiku, begitu juga dengannya.. 
Mari kita berdansa..

Aku tau, sang elang mencari mangsa
Namun untuk kali ini ia bukan karnivora, melain kan herbivora
Sang elang mulai binal, melupakan leluhurnya.. 

Sayang sekali, ia mengecup bibirku perlahan, menyentuh rambutku pelan-pelan
Dan menidurkanku dalam angan

Tak sadar, aku bersetubuh dengan mimpi
Penasaran turut menyelimuti
Jemarinya menjamah cepat, 
meraba tubuhku dengan cekat
Gelisah, mendesah merdu tak terarah
Hingga dahan bergoyang, memekarkan sang bunga mawar
Tak tahan.. Kami saling tatap, kau kecup berulang kali, kau peluk erat penuh kehangatan

Hai apa itu?
Elang mulai lapar,
Menyantap mawar yang terlihat pasrah
Tak jarang ia mengecup leher, menjarah sampai tulang selangka
Merambat hingga buah dada
Dan menikmati mawar hasil sang pencipta

Tatapannya penuh dengan cinta
Sampai payah lupa akan dosa
Elang dan mawar di kendali hura
Sampai klimaks memisahkan kita
Elang pergi tak tahu diri, 
mawar yang mekar sudah layu lagi..

Kelonan malam di ujung tepi
Biar ku nikmati khayalan ini berkali-kali

03 Jan 2017
Awi Shintan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jeda

Pukau

Pelukis Rasa