Pelukis Rasa


Pelukis Rasa

Cerah sore itu..
Gairah rendah, dikala senja mulai mengumpat
Kurang tepat, bersandar pada sofa hijau ditemani lampu berkelip biru
Menunggu..

Aroma kafein bersetubuh santai dengan asap tembakau
Mengayun, mengiringi melody 80an
Menyendiri menatap kertas yang butuh kata
Begitu pun hati yang bergejolak butuh rasa
Sungguh..

Maya memaksa kita terombang-ambing dalam rasa penasaran
Tumbuh menjelma hingga akhirnya tiba,
senyum malu-malu terasa lucu
Menarik bulu kuduk, membuat mulas perut

Berkenalan..
Cengkrama satu dua kata penuh makna,
Pembuat syair, gunakan bass
pelukis nona binal bentuk keindahan,
Tak ada yang menarik, namun ku tertarik
entah..

Tuan pelukis rasa
Bantu aku menulis skenario
walau alir bertemu jua ujungnya
dialog kita,
Kan berujung bahagia suka cita atau pilu tertampar duka.

Doa saja pada maha semesta, pertemuan kita tak hanya sebatas drama


Ruang kuning berdebu, 20 April 2017

Awi Shintan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jeda

Pukau

Se-makna